Bicara desain grafis, maka tidak lepas dari yang namanya komunikasi alias penyampaian pesan melalui visual. Komunikasi adalah faktor penting dalam desain grafis, selain estetika alias seni dalam menyajikan pesan visual tersebut.
Dalam komunikasi visual, teks memegang peranan yang vital. Penggunaan teks dalam penyampaian pesan sangat efektif karena kemampuan teks dalam menyampaikan pesan secara rinci dan lebih detail.
Namun begitu, terkadang tidak selamanya penyampaian pesan melalui teks dapat seefektif yang diharapkan. Beberapa kesalahan fatal justru membuat kesan yang tidak baik dan mengaburkan isi pesan.
Berikut beberapa tips dari DesainStudio tentang bagaimana cara yang baik dalam meramu teks menjadi sarana penyampaian pesan yang efektif melalui desain visual.
1. Memilih Font/Jenis Huruf yang Tepat
Setiap font mempunyai ciri khas tersendiri yang berfungsi menyuarakan pesan dengan karakter tersendiri pula. COntoh : Jika pesan yang disampaikan ingin tampil elegan dan terkesan profesional, maka font yang digunakan juga jenis font yang tegas, bersih dan elegan. Sebaliknya, jangan gunakan font-font yang memiliki karakter fun, ceria, dan kekanak-kanakan untuk pesan semacam ini.
2. Fokus Pesan
Desainer grafis dituntut untuk mampu membimbing pembaca dengan baik. Oleh karena itu, dalam meramu teks sebagai pesan visual, sebaiknya pilah dulu jenis-jenis pesan yang ingin disampaikan. Biarkan pembaca dengan mudah mengenali apa yang seharusnya dibaca lebih dahulu dan apa yang akan dibaca setelahnya.
3. Memperhatikan Grid
Perhatikan dengan baik grid antar satu bagian teks dengan yang lain. Jangan biarkan terlihat berantakan dan tidak profesional sehingga tidak menarik perhatian.
4. Terlalu Banyak Font
Tetap gunakan maksimal 2 atau 3 font dalam sebuah desain. Jangan gunakan terlalu banyak font. Karena, selain akan kelihatan berantakan, ini juga dapat mengaburkan isi pesan sehingga tujuan dari pesan tidak akan tersampaikan dengan baik
5. Kerning
Kerning adalah jarak antar huruf. Berikan jarak yang cukup antar huruf, jangan terlalu dekat dan jangan pula terlalu jauh.
6. Proporsional Bentuk Teks
Setiap font sudah dirancang sedemikian rupa dengan memperhitungkan berbagai hal. Jangan sembarangan mengutak atik sebuah font seperti merubah proporsional bentuknya dan menarik-narik font dengan sembarang.
7. Perhatikan Kontras
Menjaga kontras antara teks dengan background adalah suatu hal yang dapat membuat pesan lebih mudah sampai ke pembaca visual. Kontras yang tidak baik tidak hanya membuat teks tidak terbaca, tapi juga membuat mata sakit. Sedikit informasi : Pembaca visual sangat benci dengan hal yang seperti ini.
8. Lebar Paragraf
Jangan biarkan pembaca menggelengkan kepala sedemikian jauh untuk membaca baris perbaris isi pesan. Selain capek (tentu saja), Pembaca akan kehilangan fokus terhadap baris yang dibacanya.
9. White Space
White space adalah ruang kosong yang berfungsi memberikan penekanan terhadap pesan yang ada didalamnya. Berikan sedikit margin atau ruang disekitar teks. Hal ini sangat bagus untuk membuat pesan tampak elegan dan memberi fokus yang baik kepada pesan. Selain itu, desain juga tidak tampak penuh sesak. Ingat! semakin penuh, maka pembaca akan semakin menjauh.
10. Pilih Font yang mudah dibaca
Mulai sekarang, berhenti menebar pesona dengan meletakkan font-font yang unik dan aneh kepada desain anda. Karena memang bukan itu tujuan dari desain. Kita ingin berkomunikasi, menyampaikan pesan hingga sampai kepada konsumen. Font yang sulit dibaca walah aneh sedemikian rupa akan membuat pembaca menjauh. Bayangkan jika ada sebuah baliho dipinggir jalan. Pembacanya pastilah pengguna jalan yang akan membacanya sekali lintas, mereka tidak punya waktu untuk mendekat ke baliho dan mengejanya satu persatu. Ingat! pembaca visual itu sibuk bukan kepalang.. jadi pintar-pintarlah untuk mengakalinya. :D
Sumber : www.desainstudio.com
No comments:
Post a Comment