Agtya
Priyadi, seorang pemuda yang sukses menancapkan namanya di kancah
Entrepreneurship di Indonesia juga memulainya bukan dengan jalan yang
mudah.
‘Dapat dibayangkan saat pemuda lain melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah, ia
malah sudah harus bekerja untuk menyambung hidupnya karena di umur yang
masih sangat muda tersebut orang tuanya sudah pergi ke pangkuan Illahi.
Menjadi Entrpreneur memang tidak perlu menempu pendidikan yang
tinggi, seperti yang dilakukan oleh pemuda yang biasa disapa Agit ini.
Ia hanya lulusan SMA saat memulai usahanya, yang bahkan tidak dimulai
dengan modal yang berlimpah. Dengan uang hasil kerja kerasnya dan
bermodalkan pengalaman kerja di distro bernama “Gazelle”, ia pun hanya
mampu untuk membuat stiker dengan gambar gurita lucu berwarna ungu untuk
nama brand miliknya sendiri, “YeahRight!”.
Seperti yang pernah Agit jelaskan kepada Oktomagazine, sebuah gimmick, atau teknik pemasaran, yang unik memang menjadi salah satu modal utama untuk membuat brand yang
dimiliki dapat menarik perhatian banyak orang. Anda tidak dapat hanya
diam saja atau mengandalkan promosi dari mulut ke mulut untuk memasarkan
usaha dengan cepat.
Agit pun terus mengembangkan usahanya sendiri sambil tetap bekerja di
distro tersebut. Dengan keterampilan mendesain, ia pun terus membuat
konsep gimmick yang unik dan gambar yang menarik. Hingga
akhirnya ia mampu sedikit demi sedikit menjual kaos karyanya tersebut,
selusin diteruskan dengan lusinan lainnya, dan hasilnya adalah laku!
Sejak saat itu ia semakin giat untuk mengembangkan brand YeahRight!
miliknya tanpa meninggalkan tanggung jawab sebagai Store Manager di
distro tersebut. Salah satu contoh yang patut ditiru oleh pemuda,
khususnya remaja, dalam berjuang demi hidup dan bisnis yang dirintis.
Di tengah kesibukannya bekerja di distro dan mengurusi brand miliknya, ia pun tidak lantas berpuas diri, Agit melanjutkan kreatifitasnya dengan membuat brand yang
baru dengan konsep yang berbeda. “Woles” pun akhirnya lahir satu tahun
setelah YeahRight! berhasil mengambil hati para pecinta kaos di
Indonesia ini. Dengan desain yang sederhana, lambat laun Woles pun
meneruskan keberhasilan bisnisnya yang telah berjalan sebelumnya.
Agit juga menjelaskan bahwa berjualan tidak harus selalu memiliki toko sendiri, oleh karena itu kedua brandyang dimilikinya pun dititipkan di distro di beberapa kota, selain ia masih tetap menjualnya dan menerima pesanan via online.
Kini pemuda bersahaja ini sudah mulai fokus pada bisnisnya, karena
sejak Januari ia sudah tidak bekerja lagi di distro tersebut dan
mengontrak sebuah rumah di kawasan Fatmawati bersama dengan kakaknya,
Ayi Mahardika. Ia pun kini sudah mempekerjakan beberapa orang untuk
membantu mengembangkan bisnisnya yang dijalankan.
Itu berarti kini pemuda tersebut telah berhasil menjadi Entrepreneur
dengan menjalankan bisnis serta mampu membuka lapangan kerja bagi orang
lain, walau perjalanannya ke depan masih sangat panjang.
Sumber : http://www.tumblr.com/tagged/agtya-priyadi
No comments:
Post a Comment