Anda tidak mungkin untuk mendapatkan semua keseluruhan gambar dari
setiap pesta pernikahan, tapi jika anda mendapatkan moment –moment yang
baik, maka anda siap untuk mengedit pesta pernikahan penuh kenangan
tersebut.
Satu hal lagi yang penting: saya menggambarkan banyak
special shot, misalnya rack focus, crane shot, dan camera moves. Semua
itu akan berhasil, jika anda benar-benar siap dan ahli, juga posisi anda
steady, frame sudah sesuai, expose sesuai, dan jarak juga sudah tepat.
Dengan kata lain. Yakinlah, bahwa anda sudah menguasai basicnya sebelum
mengambil moment yang keren! Ok, mari kita mulai…
Sebelum pesta dimulai :
Ruang rias Pengantin saat anda ditempat, anda dapat mengikuti langkah berikut:
Shot
buket bunga dan dekorasi utama kamar tersebut. Saya suka melakukan shot
perlahan, camera bergerak pelan dengan rangkaian bunga sebagai focus.
Dan saya juga suka melakukan slow zoom out, atau shot yang menggambarkan
suasana ruang.
Persiapan pengantin pria, anda bisa mengambil
beberapa moment yang unik seperti, saat pendamping pengantin pria
mengecek jamnya, atau saat sedang menyiapkan pakaian pengantin dan
accessoriesnya. Atau beberapa moment lain yang unik dan tidak terduga.
Detail
shots (kadang bahkan harus diambil secara macro). (contohnya: saat akad
nikah, pada meja terdapat buku nikah, kotak cincin, dan mas kawin. Anda
mungkin bisa mengambil gambar benda-benda tersebut dengan cara camera
moving secara pelan dan mengambil beberapa gambar close up pada setiap
bendanya. Jika mungkin anda dapat menatanya di meja kemudian anda ambil
dari berbagai angle dengan cara zoom in dan zoom out pada alur yang
lambat.
Ide tambahan untuk detail shot : selop pengantin, baju
pengantin yang tergantung, perhiasan dan accessories pengantin, tempat
cincin, pengiring pengantin dan penerima tamu.
Exterior Mesjid
atau Gereja: Yang menarik adalah memulai pengambilan dari bagian atas
Masjid atau Gereja, kemudian keseluruhan tampak bangunan, coba untuk
menangkap seni arsitektur bangunan tersebut dari berbagai angle, jangan
berdiri mematung dan mengambil satu dinding saja.
Jika disekitar
bangunan ada pohon besar yang unik atau kumpulan bunga yang cantik, maka
anda dapat menggunakan secara depth of field shot, focus pada satu
titik yang menarik, kemudian perlahan berpindah ke arah bangunan Masjid
atau Gereja.
Pengantin meninggalkan Masjid atau Gereja. Jika
pengantin sudah masuk ke dalam mobil, coba untuk mengambil gambar saat
mobil tiba di rumah dan saat meninggalkan masjid dan gereja.
Saat di Pesta ;
Pengambilan
gambar secara kontinyu, mulai dari saat pengantin perempuan berjalan
masuk hingga kemudian berdampingan dengan pengantin pria. Idealnya,
gunakan 2 camera.
Tempatkan salah satu di posisi menghadap ke
arah pengantin. Untuk camera lainnya langsung anda pegang sendiri,
posisikan diri anda di sebelah depan pengantin perempuan, saat proses
shot dimulai, biarkan pengantin berjalan melewati anda.
Kemudian
setelah pengantin perempuan sampai di tempat acara, pindahkan tripod
hingga berada dalam angle yang baik untuk mengambil gambar saat
pengantin mengucapkan janji. Perpindahan posisi camera ini sebaiknya
dikoordinasikan dengan panitia lainnya, kalau perlu dapat dilakukan
latihan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Tip
lain dari ahli: Jangan membuat pan shot, atau paling tidak bukan full
pan. Anda tidak perlu men-shot punggung orang saat berjalan melewati
anda. Pan saja sedikit saat mereka berjalan masuk agar bisa tertangkap
dalam frame disaat mereka memunggungi anda.
Sentuhan istimewa
di dalam ceremony, seperti penyanyi solo, orang yang mengaji solo,
rangkaian bunga, dekorasi ruang, lighting dll.
Reaction shots dari keluarga besar pengantin, khususnya saat pengantin mengucapkan janji.
Coba
depth of field shot – Contohnya, memfocus soloist dengan pengantin
sebagai background out of focus-nya, kemudian secara perlahan berganti
mengubah focus ke arah pengantin.
cobalah berlatih, khususnya
untuk tampilan dengan servo-focus lens, fungsi tersebut biasa anda
dapatkan pada camcorder seperti Sony VX-2000 dan Canon XL1s. yang lebih
mudah digunakan untuk mem-focus ring yang terhubung dengan lens, pada
camera seperti JVC DV-500 atau Sony DSR-300.
(saat latihan, saya
meminta pengantin untuk berhenti sejenak saat berjalan keluar kemudian
saling mencium ringan sambil membelakangi camera, ini akan memberikan
sentuhan yang manis,)
Setelah Ceremony:
Jika mungkin,
lakukan lagi shot saat memasang cincin. Dapatkan angle close up yang
baik saat cincin dimasukkan ke jari, sama baiknya saat men-shot ekspresi
wajah pengantin pria melihat mata pengantin perempuan. (untuk melakukan
hal tersebut, biasanya saya men-shoot malalui kerudung pengantin
perempuan, melewati pundaknya kemudian perlahan ke arah kanan, sehingga
mengahasilkan sebuah shoot yang menyentuh, tentunya tergantung jenis
kerudung yang di pakai pengantin perempuan,.)
Anda bisa mengambil moment tersebut dalam beberapa angle dan bila mungkin memakai beberapa camera.
Ambil
video saat photographer sedang melakukan kegiatan foto. ( beberapa
photographer tidak menyukainya, sebaiknya bicarakan dulu) .
Bila
kebanyakan hasil shot anda selama ceremony diambil dari tripod, dan
tripod dalam posisi yang baik maka akan selalu terlihat lebih
professional dibandingkan dengan camera yang dipegang. Anda harus selalu
menyiapkan handheld footage sebelum dan sesudah ceremony, dan pada saat
resepsi. Anda akan mendapatkan hal yang lebih menarik jika anda
mempelajari gerakan handheld camera secara halus, sama halnya dengan
hasil dari handheld steady non-moving shot.
Saya merecomendasi
untuk menggunakan monopod. Dengan camera kecil seperti PD-150, sebuah
monopod dapat menghasilkan steadycam untuk tracking shot. Pasang dengan
longgar monopod, dibagian bawah camera. Sebagai contoh dari shot dengan
moving camera,saat pengantin hendak masuk mobil; Start slow, jalan dari
belakang ke depan, pan up dan melewati kerudung, turun kebawah di
sebelah supir lalu buka pintu dan lihat saat pengantin masuk ke dalam
mobil dari pintu sebelahnya.
Wedding party meninggalkan masjid atau gereja.
Mobil pengantin meninggalkan masjid atau gereja.
Mobil pengantin sudah di jalan (agak sulit dan kadang waktunya sempit)
Di tempat Resepsi:
Shot
Exterior pada tempat resepsi, jika semua terlihat photogenic. Shot
flowers, fountains, statues, dll dengan cara terpotong-potong.
Buku
tamu. (saya suka men-shot closeup pada buku tamu, tangan orang yang
menandatangi, lalu meuju ke tamu yang dikenal baik keluarga pengantin)
Mobil
pengantin tiba di tempat resepsi, dan wedding party hampir dimulai. Hal
yang penting adalah. Saat anda men-set perlengkapan di tempat resepsi,
anda dan assistan anda harus selalu memperhatikan kedatangan para tamu
dan pengantin!
Pengantin dan keluarga memasuki ruang resepsi, hingga duduk di pelaminan (anda bisa menggunakan handheld camera atau tripod)
Kata sambutan. lebih baik men- shot dengan dua camera, satu focus pada pembicara, yang lain men-shot reaksi dari pengantin.
Pemotongan Kue Pengantin. (kalau ada)
Saat toss bersama.
Saat tamu bersalaman dengan pengantin
Session foto bersama pengantin
Interviews dengan tamu atau orang yang dekat dengan kedua pengantin.
Waktu tamu mulai pulang.
First
dance. Adalah moment yang penting untuk di shot, ada beberapa tips
seperti : gunakan monopod, ikuti moment saat awal first dance, lalu
kedua. Start out pada 90 derajat dari tripod camera. Pada handheld
camera ambil gambar kepala dan pundak secara close up, lalu pindah. Atur
full wide pada camera, dan set focus sekitar 4 kaki, jalan ke depan
pasangan yang berdansa, tahan lensa tetap point pada mereka lalu jalan
mengelilinginya dari sebelah kanan. Ambil gambar dalam lingkaran penuh,
mengelilingi mereka, tetap shot bagian kepala/wajah dan pundak, maka
anda akan keluar sendiri dari area lantai dansa, hampir 180 derajat dari
tempat anda memulainya. Lalu, diam, gunakan slow motion cut pada shot
ini. (hal ini akan membuat asumsi bahwa dansa mereka bergerak searah
dengan jarum jam)
Special dance lain dan acara lain dalam resepsi.
Anda akan melihat seperti poco-poco, salsa, rumba, Electric Slide, conga
line, Hokey Pokey, dll.
Cutaways dan detail shots - cake, kado,
decoration, rangkaian bunga, mc, pengisi acara, DJ atau band, dll.
Dapatkan copy dari undangan, dan pernak-pernik lainnya seperti souvenir
napkins, dll. Jika terdapat tatanan gelas yang unik, shot detailnya
melalui tatanan gelas tersebut. Shot juga tumpukan piring, tatanan style
makanan shot secara truck dan zoom. Shot juga meja pengantin termasuk
perangkat makannya
Romantic Moments. Kalau mungkin, ambil shot
pengantin dengan background sunset. Shoot dua kali, satu expose mereka
dalam silhouette, dan satu lagi dengan camera light-on untuk memberikan
kesan romantic orange glow.
Children: Mau mendapat respond menarik
dari anak-anak?, rubah screen LCD kearah mereka sehingga mereka bisa
melihat dirinya sendiri…. Photographer mungkin tidak dapat menangkap
gerakan unik mereka dalam waktu lama seperti anda…. Men- shot pengantin
wanita sedang bercanda dengan anak kecil bisa menjadi moment yang manis.
Saat pengantin, orang tua dan keluarga dekatnya makan.
Pengantin keluar gedung.
Pengantin masuk ke dalam mobil, mobil berjalan menjauh.
JANGAN shoot: orang yang sedang makan, kecuali ada moment istimewa. (atau bisa di edit untuk session lain)
LAKUKAN
semua shot kalau bisa sebanyak tiga kali, ganti setiap angle-nya.
Pertama buat shot standard, solid shot, lalu memutar atu close up,
kemudian funky shot, atau creative shot… anda akan memerlukannya.
Interview
pada suatu pesta pernikahan merupakan seni tersendiri. Salah satu cara
adalah memberikan mike pada tamu dan minta mereka untuk memberikan
beberapa kata kepada pengantin. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin
bisa anda gunakan ;
Bisa anda ceritakan bagaimana kedua pengantin bertemu?
Apa perasaan anda ketika mereka mulai pacaran?
Apa pesan anda untuk mereka?
Kira-kira bagaimana mereka 10 tahun mendatang?
Apa yang paling disukai pengantin wanita dari pengantin pria?
Atau
cara lain, sebagi contoh, suruh assistant anda memberikan mike pada
sekumpulan tamu dan menanyakan “siapa gadis yang paling cantik di pesta
ini?”, lalu kumpulan tamu menjawab ‘nama pengantin perempuan’, tapi itu
semua tergantung dari client anda apakah menginginkan video pernikahan
mereka berbeda atau biasa saja.
Interview kedua pengantin sendiri-sendiri, dan berikan beberapa pertanyaan yang sama, seperti;
Bagaimana saat mereka pertama kali bertemu?
Ceritakan bagaimana hubungan anda berjalan?
Kapan anda merasa bahwa dia adalah orang yang anda cari?
Ceritakan bagaimana perasaan anda saat pertama dia dilamar?
Apa rencana anda kedepan?
Kemudian satukan komentar mereka berdua. Penjajaran dari kedua viewpoint mereka akan menjadi lucu, mengharukan atau pedas.
Saat
interview, ingat camera anda harus mengambil jawaban yang lengkap.
Contohnya, jika anda menanyakan ‘siapa nama anda?’ maka harus dijawab
dengan lengkap seperti ‘ nama saya tami’ jangan hanya ‘ tami’. Dengan
begitu, anda dapat mengedit pertanyaan anda dan direspon secara komplit
oleh mereka sendiri.
oleh: opickholic
sumber :
http://forum.stikom-bali.ac.id/viewtopic.php?f=58&t=401&start=0&st=0&sk=t&sd=a
No comments:
Post a Comment