Selamat Datang

Semoga blog ini menjadi wadah sharing & kreatifitas siswa/siswi SMK Negeri 1 Banjar dan untuk yang ingin blognya ditampilkan, kirimkan Nama, Kelas dan Alamat Blog ke Email : indra.smkn1banjar@gmail.com/ 6562752654200023

SMK Nesaba

Sunday, 11 November 2012

Istilah-istilah dalam Audio


  • ·    AC, lihat Arus Bolak-Balik (Alternating Current)  
    ·    Amper, Besarnya arus listrik seperti yang dinyatakan dalam Amper. Unit pengukuran untuk arus listrik yang mengalir melalui sirkuit. Disingkat: amp.
    ·   Amplifier, Piranti yang menambah besarnya Voltase, arus atau Daya dalam sistem elektronik. Dalam sistem audio, Preamplifier dan Prosesor Sekeliling meningkatkan Voltase. Amplifier Daya meningkatkan Voltase dan arus, oleh sebab itu tersedia keluaran Daya yang lebih besar untuk menggerakkan Pengeras Suara.
    ·   Amplifikasi, Kenaikan dalam tingkat sinyal.
    ·   Analog, Sinyal listrik yang bentuk Gelombang (atau arus) voltasenya sama seperti Gelombang Suara Akustik asli. Lihat juga Digital
    ·   Audio MPEG, MPEG-1 adalah algoritma Penyandian Perseptual untuk dua Kanal audio. MPEG-2 mewujudkan audio Multi-kanal. Lihat: Penyandian Perseptual
    ·   Bandwidth, Perbedaan antara batas Frekuensi penggunaan atas dan bawah dari satu sirkuit, piranti atau Kanal komunikasi (radio, TV atau transmisi data digital).
    ·   Bas, Sinyal audio Frekuensi rendah. Frekuensi kira-kira di bawah 300Hz.
    ·   Bicara-Silang, Bunyi Suara yang tidak diinginkan dari satu Kanal yang bocor ke Kanal lainnya.
    ·   CD, CD = Compact Disc. Suatu format cakram (disc) optik untuk menyimpan sinyal Digital, yang dikembangkan secara gabungan oleh Sony dan Philips.
    ·   CD-DA, CD-DA = Compact Disc Digital Audio, format penyimpanan musik Digital PCM yang asli, yang ditentukan oleh standar Red Book [Buku Merah].
    ·   CD-R, Disc dalam format CD yang dapat direkam satu kali. Ditentukan menurut standar Orange Book [Buku Jingga].
    ·   CD ROM,
    ·   CD-RW
    ·   Codec, Kombinasi encoder [penyandi] dan decoder [pengurai sandi] untuk segala jenis sinyal Digital, audio atau video. Lihat: Penyandian Perseptual, Kompresi
    ·   DAC, Lihat Konvertor D/A.
    ·   Daya, Besarnya energi yang dihantarkan atau digunakan oleh piranti atau sistem, dinyatakan dalam Watt. Dalam audio, pentarafan Daya Amplifier dan Pengeras Suara bisa bervariasi dan tidak menentu, karena ada perbedaan yang sangat besar dalam jangka panjang, kondisi-stabil, pentarafan Daya dan kilasan atau kesementaraan, dan pentarafan Daya yang bisa jadi beberapa kali lipat lebih besar. Kekalutan lebih lanjut ditambah apabila pentarafan pada Frekuensi tunggal (katakanlah, 1 kHz) dibandingkan dengan pentarafan yang lebih realistis, 20 – 20 kHz. Dalam Amplifier Multi-kanal, terdapat variabel pentarafan lebih lanjut yang dilakukan pada operasi satu Kanal vs. pengaturan pada operasi semua Kanal. Hasilnya bagi konsumen, pentarafan Daya yang diiklankan sering kali nyaris tidak ada artinya.
    ·   dB, lihat Desibel.
    ·   DC, Direct Current [Arus Searah]. Suatu kondisi di mana Polaritas Voltase konstan dan aliran arus hanya dalam satu arah. Baterai dan pasokan listrik AC [bolak-balik] yang disearahkan, adalah sejumlah contoh sumber Daya DC.
    ·   Desibel, Ukuran Logaritma relatif Voltase, arus atau Daya. Satu Desibel yaitu sepersepuluh bel, disingkat dB. Dalam istilah Daya, 3 dB = 2x, 10 dB = 10x. Dalam istilah arus atau voltase: 6 dB = 2x. Dalam istilah Kenyaringan yang dirasakan: 1 dB bisa terdengar, perubahan tingkat bunyi Suara 10 dB melambangkan Kenyaringan yang dua kali lipat atau setengahnya.
    ·   Digital, Penyampaian kuantitas dalam bentuk angka, biasanya dalam binary. Dalam audio, ini berarti, bahwa bentuk Gelombang Suara di-sample [dicuplik] pada Frekuensi sangat tinggi dan setiap sample [cuplikan] disimpan dalam bentuk angka, sehingga bentuk Gelombang dapat secara bertahap direkonstruksi. Lihat konverter A/D, konverter D/A, Analog.
    ·   Distorsi, Apabila Sinyal Audio sudah diubah oleh perilaku nonliner mikrofon, elektronik dan Pengeras Suara. Nonlinearities [Non-lineritas], apakah itu Akustik, mekanis atau listrik, akan mengubah Sinyal Audio yang diloloskan melewatinya. Lihat: Distorsi Liner, Distorsi Non-Liner.
    ·   Distorsi Harmonis, Bentuk Distorsi yang terjadi apabila piranti nonliner digerakkan dengan Nada Murni. Distorsi Harmonis, Distorsi Non-Liner, Distorsi.
    ·   Distorsi Intermodulasi, Distorsi tercipta apabila piranti nonliner digerakkan oleh beberapa nada. Produk yang dihasilkan Distorsi intermodulasi adalah sinyal tes multipel dan sub-multipel yang kompleks, sehingga lebih mudah terdengar daripada produk Distorsi Harmonis yang secara serempak diciptakan dalam tes tersebut. Musik, adalah sinyal kompleks yang membangkitkan Distorsi intermodulasi yang melimpah apabila diproses oleh piranti nonliner. Lihat: Distorsi Harmonis, Distorsi Non-Liner.
    ·   DSP, Digital Signal Processing [Pengolahan Sinyal Digital]. Segala bentuk manipulasi yang dilakukan pada Sinyal Audio atau video sewaktu dalam bentuk Digital. Istilah DSP memperoleh reputasi yang tidak menguntungkan, sewaktu pada awal-awalnya, sinyal ini terkait dengan efek reverberasi/pemantulan buatan (aula, stadion, dsb.) yang bisa ditambahkan sewaktu playback [pemutaran]. Banyak dari efek ini ternyata tidak bagus. Sekarang, kualitas pengolahan DSP tidak diragukan lagi, dan hanya dibatasi oleh keterampilan programernya.
    ·   DSS, Lihat: Sistem Satelit Digital
    ·   DVD, Awalnya diinterpretasikan sebagai Digital Video Disc, tetapi sekarang ada beberapa yang menggunakannya untuk medium, yang lebih populer dikenal sebagai Digital Versatile Disc.
    ·   DVD Audio, Versi audio DVD, yang mana Kanal audio Digital multipel dapat disimpan dalam bentuk PCM tak dikompresi, atau menggunakan algoritma Kompresi lossless (sinyal audio Digital direkonstruksi tanpa ada yang diubah). Kapasitas penyimpanan DVD yang sangat besar, memungkinkan banyak opsi.
    ·   Efek Frekuensi Rendah, Kanal 0,1 pada sinyal Dolby Digital Kanal 5,1. Ke 5 Kanal utama, seluruhnya berkisaran penuh, sehingga Kanal tambahan ini, yang mencakup kisaran Frekuensi 3 Hz s.d. 120 Hz tersedia untuk menampung Suara efek khusus Frekuensi rendah yang sangat nyaring, seperti letupan. Ini disertakan dalam Bas yang diatur oleh keluaran Subwoofer prosesor dan penerima Sekeliling, tetapi dibuang dalam Downmix dua Kanal Dolby Digital yang terjadi pada banyak alat pemutar DVD. Lihat: Downmix, Dolby Digital, Bass Management [Pengaturan Bas]
    ·    EQ, Lihat: Equalizer [Penyeragam]
    ·    Equalizer, Piranti yang terdiri atas filer yang dapat disetel, yang dapat mengubah respons Frekuensi sistem audio. Equalizer dapat menggantikan aberasi/kelainan respons Frekuensi dalam Pengeras Suara, kombinasi pengeras suara/ruangan dan juga untuk menyesuaikan keseimbangan nada rekaman. Lihat juga: Graphic Equalizer [Penyeragam Grafis], Parametric Equalizer [Penyeragam Parametris], Kontrol Nada.
    ·    Fidelity, Lihat: High Fidelity
    ·    FM, lihat Modulasi Frekuensi 
    ·    Frekuensi, Jumlah getaran atau siklus yang diselesaikan oleh sinyal dalam satu detik. Frekuensi dinyatakan dalam siklus, atau yang lebih umum yaitu, Hertz (Hz).
    ·    Frekuensi Rendah, Pada umumnya merujuk ke Suara di bawah sekitar 300 Hz.
    ·    Frekuensi Seberangan, Lihat Seberangan.
    ·    Harmonis, Nada yang merupakan seluruh jumlah nada multipel asli atau fundamental. Secara numerik, harmoni pertama merupakan dasarnya. Harmoni melimpah dalam Suara musik, yang memberi kualitas yang menonjol pada alat musik dan suaranya. Apabila harmoni terjadi akibat distrosi nonliner, harmoni akan mengubah warna bunyi musik dan Suara. Lihat: Dasar Kehilangan, Overtone
    ·   HDCD, High Definition Compatible Digital [Digital Kompatibel Definisi Tinggi]. Suatu proses pengkodeaan/penguraian kode yang ditujukan untuk memperluas performa Sinyal Audio 16-bit konvensional pada compact disc.
    ·   HDTV, Lihat: Televisi Definisi Tinggi
    ·   Hertz, Unit Dasar Frekuensi yang juga disebut siklus per detik. Jumlah siklus penuh yang diselesaikan dengan sinyal bolak-balik dalam satu detik.
    ·   High Fidelity, Beberapa tahun yang lalu, istilah ini merujuk ke komponen audio yang didesain untuk memenuhi standar performa tertinggi. Sekarang, istilah ini berlaku untuk segala sesuatu yang bisa berbunyi. Namun demikian, makna semula dari kata-kata ini tetap dipertahankan dalam kamus dan menguraikan esensi yang terkandung, jika sekiranya tidak dijabarkan, yaitu mengenai objektif semua praktisi seni dan ilmiah audio yang serius.
    ·   Hz, Singkatan untuk Hertz. Lihat Hertz.
    ·   Impendansi, Dalam elektronik: lawan dari aliran Arus Bolak-Balik dalam sirkuit atau piranti. Secara tepat diekspresikan sebagai jumlah yang kompleks, istilah ini pun secara sederhana dirujuk sebagai magnitude [skala besar] saja. Magnitude secaraumum digunakan untuk menjelaskan Impedansi Driver dan sistem Pengeras Suara. Juga ada yang disebut Impedansi Akustik dan Impedansi mekanis.
    ·   Impendansi Nominal, Pentarafan Impedansi awal Pengeras Suara, yang digunakan oleh para produsen untuk menyampaikan tentang beban yang akan dihadirkan oleh Pengeras Suara ke Amplifier. Malahan, Impedansi dari kebanyakan Pengeras Suara cukup bervariasi dengan Frekuensi, jadi Impedansi nominal hanyalah sebagai panduan kasar. Pada praktiknya, Impedansi minimum juga perlu diketahui.
    ·   Infra Merah, Cahaya tidak kentara, pas di bawah warna merah dalam Spektrum warna yang terlihat. Dalam jumlah besar, ini diwujudkan sebagai hawa panas. Dalam jumlah kecil, ini digunakan sebagai medium pengisyaratan untuk kontrol jauh.
    ·   Jalinan, Tampilan video terbuat dari dua Medan bolak-balik, satu yang memindai (scan) baris bernomor genap yang diikuti oleh satu lagi yang memindai baris bernomor ganjil. Laju pengulangan Medan biasanya tertaut ke Frekuensi aliran listrik AC [dua arah] setempat, mis. 60 medan/detik di Amerika Utara, yang berarti, penyajian gambar atau Bingkai yang lengkap, 30 kali per detik. Lihat: NTSC, PAL, SECAM, Scan Line.
    ·   Jalur Lebar, Istilah yang menyiratkan bandwidth yang sangat lebar. Dalam konteks komunikasi data, ini menyiratkan koneksi dengan laju data yang lebih tinggi (bandwidth yang lebih lebar) daripada modem telepon.
    ·   Kanal, Jalur sinyal. Stereo terdiri atas dua Kanal, berawal dari sumber sinyal dan berakhir di Pengeras Suara. Audio Multi-kanal bisa memiliki 5, 6 atau 7 Kanal, ditambah 1 Kanal untuk efek bunyi Bas rendah.
    ·   Kendali Jauh IR, Kontrol jauh yang mengkomunikasikan dengan sarana sinar Infra merah (IR) Pengendalian tersebut memerlukan garis pandang lurus ke piranti yang sedang dikendalikan, atau permukaan pemantulan optik yang baik untuk membantu sinyal cahaya sampai ke sana. Lihat: RF jauh.
    ·   Kenyaringan, Korelasi perseptual tingkat Suara. Persepsi Kenyaringan subjektif merupakan non-liner tinggi. Penggandaan atau pembelahan Kenyaringan hingga setengahnya memerlukan perubahan sekitar 10dB dalam tingkat Suara pada Frekuensi menengah dan tinggi. Pada Frekuensi rendah, sekecil-kecilnya bisa 4 dB. Perubah terkecil yang terdengar pada tingkat Kenyaringan secara keseluruhan sekitar 1 dB. 3 dB merupakan tingkat dengar yang pas. Kenyaringan juga tergantung pada Frekuensi, Bandwidth [Lebar jalur] dan durasi Suara. Lihat: Kontur Kenyaringan Sama. 
    ·   Kepekaan, Ukuran keluaran bunyi Pengeras Suara yang distandarkan untuk sinyal masukan yang diketahui. Semula, Daya masukan aalah 1 Watt. Dewasa ini, masukan distandarkan ke 2,83 Volt (1 Watt ke dalam 8 ohm). Pengukuran dilakukan pada axis di ruang tak-bergema (anechoic), pada jarak yang menempatkan mikrofon di Medan-jauh sistem Pengeras Suara, kemudian tingkat tekanan Suara dihitung untuk jarak mikrofon 1 meter. Ukuran jarak 1 meter terlalu dekat untuk semua Driver kecuali Driver tunggal dan siste Pengeras Suara yang sangat kecil. Lihat juga: Medan Jauh, Masukan, Kepekaan.
    ·   Kerucut, Diafragma bentuk Kerucut dari Pengeras Suara yang bergetar dan memancarkan Suara. Uraian bebas untuk menggambarkan semua Diafragma, beberapa di antaranya memiliki profil lain, seperti kubah.
    ·   Kisaran Dinamis, Prbedaan di antara bunyi Suara yang ternyaring dan terhalus, yang dapat direproduksi sesuai piranti atau format. Biasanya dinyatakan dalam dB.
    ·   Kisaran Frekuensi Audio, Kisaran pendengaran manusia umumnya menerima 20 s.d. 20.000 Hertz (siklus per detik).
    ·   Kontrol Bas, Kontrol nada memungkinkan pengguna untuk mem-boost atau memotong bagian Frekuensi rendah dari Sinyal Audio.
    ·   Kontrol Imbangan, Dalam sistem stereo, kontrol untuk menyesuaikan tingkat Suara relatif pada Pengeras Suara kiri dan kanan. Pada sistem Multi-kanal terdapat penyesuaian imbangan depan-belakang. Pada audio mobil, penyesuaian depan-belakang disebut ‘fader’.
    ·   Kontrol Nada, Filter sederhana yang dapat menaikkan (boost) atau memotong porsi kisaran Frekuensi audio, yang digunakan untuk mengubah imbangan nada Suara reproduksi. Lihat Kontrol Bas, Kontrol Trebel, Penyeragam (Equalizer).
    ·   Kontrol Trebel, Kontrol nada memungkinkan pengguna untuk mem-boost atau memotong bagian Frekuensi tinggi Sinyal Audio.
    ·   Konvertor A/D, Piranti yang menerima sinyal Analog pada saat masukannya dan sinyal tersebut dikeluarkan dalam versi Digital.
    ·    Konvertor D/A, Piranti yang menerima sinyal Digital sebagai masukan dan diubah menjadi keluaran bentuk Analog.
    ·    Kotak Surat, Metode penampilan gambar Layar lebar pada tampilan dengan Rasio Aspek standar 4:3. Lebar gambar yaitu lebar tampilan, tetapi tingginya berkurang, yang berarti, bahwa ada palang hitam di atas dan di bawah – seperti Kotak surat.
    ·   Krominansi, Warna (nuansa dan saturasi) cahaya, kemandirian Luminansi (kecerahan) atau sebagian sinyal video yang membawa informasi ini. Ditentukan oleh simbol ‘C’. Lihat: Luminansi.
    ·   Layar Lebar, Layar tampilan video lebih lebar daripada Rasio Aspek standar 4:3, meskipun dalam konteks DVD dan HDTV, Layar lebar merujuk secara khusus ke Rasio Aspek 16:9. Lihat: Rasio Aspek.
    ·    LCD, Liquid Crystal Display adalah tampilan yang dapat mengubah pemantulan dan/atau Transparansi menurut pemakaian Voltase. Tampilan ini dibagi ke dalam sejumlah Piksel kecil-kecil yang terkendali secara independen. Ini sangat umum: jam Digital, kalkulator, dasbor, layar komputer, tampilan video Pantulan belakang dan depan, dsb. Sejak tampilan ini digunakan sebagai piranti transmisi cahaya dalam kebanyakan aplikasi, ada sejumlah kerugian, dan menghadirkan tantangan untuk mengendalikan Voltase setiap Piksel dalam memaksimalkan Rasio Apertur. Lihat: Rasio Apertur, Proyektor.
    ·   LED, Light Emitting Diode. Komponen elektronik yang memijarkan cahaya sewaktu diberi energi. Umumnya digunakan sebagai cahaya indikator pada peralatan elektronik dan dewasa ini tampil dalam susunan lampu belakang mobil dan lampu lalu-lintas.
    ·   LFE, Lihat: Efek Frekuensi Rendah
    ·   Modulasi Amplitudo, Metode siaran radio yang mana Frekuensi pembawa radio termodulasi maksimum oleh Sinyal Audio. Umumnya terbatas dalam bandwidth, dan rentan terhadap interferensi dan statis. Namun, merambat dengan baik melintasi jarak jauh dan ke Sekeliling perbukitan serta gedung-gedung. Disingkat AM.
    ·   Modulasi Frekuensi, Metode siaran radio yang mana Frekuensi pembawa radio adalah modulasi Frekuensi oleh Sinyal Audio. Mampu menghasilkan Suara berkualitas tinggi dan relatif kebal terhadap interferensi dan statis. Namun, perambatannya buruk pada jarak jauh dan mengalami interferensi Multi-jalur serta masalah zona bayangan di daerah perkotaan dan perbukitan.
    ·    Modulasi Kode Denyut, Metode penyandian langsung, tanpa Kompresi di mana sinyal Analog di-sample [dicuplik] pada interval reguler dan setiap sample [cuplikan] dilambangkan oleh angka Digital yang menunjukkan Amplitudo pada saat itu juga. Sampling [Pencuplikan] yang dilakukan pada Frekuensi, sedikitnya 2 kali lipat dari Frekuensi tertinggi yang menjadi kepentingan dan jumlah Digital harus memiliki jumlah Bit yang cukup untuk mengabadikan dan merekonstruksi kualitas Sinyal Audio yang esensial (kisaran dinamis, Distorsi dan desis rendah, dsb.) Misalnya, CD yang secara normal direkam dengan menggunakan Frekuensi sampling 44,1 kHz, direkam dengan menggunakan Digital 16 Bit. Lihat: Bit, Kompresi.
    ·         Multi Kanal, Sistem rekaman/reproduksi Suara dengan lebih dari dua Kanal dan Pengeras Suara. Sistem pada saat ini, memiliki 5, 6, atau 7 Kanal ditambah Kanal Frekuensi Rendah' class='link'>Efek Frekuensi Rendah (LFE). Bunyi Suara Multi-kanal dapat juga dirangsang dari sumber dua Kanal. Lihat Logic 7, Dolby ProLogic Plus.
    ·   Multi Ruang, Fitur sistem whole-house khusus dan beberapa AV Receiver, yang memungkinkan bunyi Suara dihantarkan ke Pengeras Suara di ruangan lain tanpa mengganggu pada apa yang sedang terjadi di ruangan hiburan utama.
    ·   Ohm, Unit Dasar untuk mengukur Resistansi dan Impedansi.
    ·   Pindai, Metode untuk mengkonversi program Layar lebar dan film untuk penayangan pada televisi dengan Rasio Aspek standar 4:3. Metode ini juga melibatkan perekaman ulang program sewaktu menelusuri (panning) dan memindai (mengayun ke kiri dan ke kanan) dengan kamera, memilih bagian gambar yang akan diperlihatkan dalam ukuran yang lebih kecil. Jelas, bahwa hasilnya tidak sama dengan film yang diciptakan sang sutradara, tetapi tayangannya memenuhi seluruh layar TV. Alternatifnya adalah letterboxing [kotak huruf] Lihat: Letterbox [kotak huruf], Layar lebar, Rasio Aspek.
    ·   PCM, Lihat: Modulasi Kode-Denyut
    ·   Pemilihan Kanal Bergantian, Ukuran kemampuan tuner [penala] radio untuk menolak informasi dari stasiun radio yang frekuensinya dekat ke Frekuensi radio yang sedang didengarkan.
    ·         Pemindaian Progresif, Layar tampilan video yang memindai semua garis secara berurutan dalam setiap pelolosan. Line Doubler [Pendobel Saluran] bisa menciptakan gambar pindaian seara progresif dari Jalinan sinyal pindai. Lihat: Pendobel Saluran.
    ·   Pemisahan Kanal, Lihat: Pemisahan.
    ·   Pencitraan, Dalam reproduksi suara: Ilusi arah yang ditafsirkan dan ruang yang berkaitan ke lokasi alat dan Suara musik, serta ke Lingkungan Akustik tempat pertunjukannya.
    ·    Pengaturan Bas, Fungsi dalam Prosesor Sekeliling Multi-kanal yang mengkombinasikan Frekuensi Bas rendah dari semua Kanal (termasuk Kanal LFE) dalam rekaman dan mengarahkannya ke Pengeras Suara yang sesuai. Untuk melakukan ini, pelanggan harus memberi tahu nomor, jenis (kecil atau besar), dan penempatan Pengeras Suara, dan apakah ada Subwoofer pada sistemnya. Lihat: LFE
    ·   Pengeras Suara Aktif, Pengeras Suara yang memiliki Amplifier Daya built-in, sekurang-kurangnya pada satu Driver, biasanya Woofer atau Subwoofer. Pengeras Suara ini pun mungkin memiliki Amplifier untuk Driver Frekuensi menengah dan tinggi. Lihat: Menara Pendayaan
    ·   Pengkalangan Tak Kentara, Penggunaan komponen terpisah seperti transistor, resistor, Kapasitor dan Dioda dalam sirkuit elektronik alih-alih IC's (Integrated Circuits) yang mana, komponen-komponen ini difabrikasi dalam ukuran mikroskopik pada chip silikon. Faktor performa dan ekonomi biasanya menentukan pilihan.
    ·   Penjembatanan, Mengkombinasikan keluaran dua Kanal Penguatan untuk menyediakan satu Kanal yang lebih bertenaga. Perhatikan, bahwa Penjembatanan dapat menaikkan Impedansi beban minimum yang dapat digerakkan secara aman oleh Amplifier.
    ·    Penolakan AM, Suatu spesifikasi yang menjelaskan sebaik apa tuner atau penala radio bisa mengabaikan perubahan dalam Amplitudo sinyal FM, seperti yang disebabkan oleh efek dan interferensi rambatan.
    ·   Pentarafan Daya, Lihat: Daya.
    ·   Perlindungan Magnetis, Desain Motor Pengeras Suara di mana jalaran Medan magnetis ditekan untuk menghindarkan Distorsi pada CRT atau Kepekaan magnetis lainnya pada tampilan video.
    ·   Perlindungan Video, Lihat Pengeras Suara Berpelindung
    ·   Piksel, lemen terkecil dalam gambar. Setiap bintik dalam gambar yang terdiri atas sejumlah bintik, seperti dalam semua sistem video Digital.
    ·   Preamplifier, Komponen audio yang memilih sumber sinyal dan menyediakan fungsi kompensasi Volume serta nada. Mungkin ada tahap Penguatan khusus untuk masukan kartrid fono. Penguatan ini memiliki keluaran Tingkat Saluran untuk menggerakkan Amplifier Daya. Biasanya, piranti stereo, ekuivalen multi-kanalnya yaitu Prosesor Sekeliling.
    ·   Rasio Aspek, Perbandingan lebar-tinggi gambar visual. Pesawat televisi NTSC standar memilih Rasio Aspek 4:3 (4 unit lebar berbanding 3 unit tinggi). Pesawat televisi Layar lebar memiliki Rasio Aspek 16:9. Banyak film yang bahkan diproduksi dengan rasio yang lebih lebar. Gambar dengan Rasio Aspek yang berbeda dari tampilan, akan menunjukkan palang hitam di bagian atas dan bawah, atau di samping-sampingnya. Lihat: Layar lebar, NTSC.
    ·   Resolusi, VIDEO: Dalam tampilan layar Digital, in adalah jumlah Piksel berikut lebar dan tinggi gambar. Dalam layar tampilan apa pun, ini adalah pengamatan kejernihan rincian dalam gambar. Ini bisa berbeda untuk benda yang tidak bergerak dan benda bergerak, dan Resolusi penafsiaran bisa lain dari yang ditentukan secara teknis. AUDIO: istilah bebas yang digunakan untuk menguraikan persepsi rincian kecil dalam musik. Lihat: Piksel
    ·    Respons Frekuensi, Ukuran Amplitudo vs. performa Frekuensi komponen audio, diukur dari masukannya ke keluarannya. Piranti elektronik yang sempurna, selayaknya memiliki respons Frekuensi rata atau liner pada kisaran frekuensinya yang bermanfaat, yang menandakan bahwa piranti dapat mereproduksi semua Frekuensi pada tingkat yang tepat. Pengeras Suara lebih rumit, karena keluaran merupakan bunyi Suara yang dipancarkan ke semua arah. Yang penting adalah mengukur respons Frekuensi pada banyak lokasi di Sekeliling Pengeras Suara agar dapat memperkirakan, bagaimana bunyinya terdengar di dalam ruangan. Untuk Pengeras Suara, tidak ada ukuran respons Frekuensi tunggal yang secara lengkap menguraikan performanya. Lihat: Fungsi Transfer, Spektrum.
    ·    Seberangan (Cross Over), Filter listrik yang mengarahkan Frekuensi yang sesuai ke Woofer, kisaran menengah, Tweeter, dsb., dalam sistem Pengeras Suara. Frekuensi Seberangan adalah Frekuensi di mana Driver Pengeras Suara dimatikan (misalnya, woofer) dan memiliki tingkat bunyi Suara yang sama seperti pada Driver Pengeras Suara yang dihidupkan (misalnya, tweeter).
    ·   Seberangan Aktif (Cross Over Active), Piranti Analog atau Digital melakukan fungsi high-pass [lulus-atas], low-pass [lulus-bawah] dan bandpass [lulus-jalur] terlebih dulu dari Amplifier Daya yang menggerakan transduser/pengalih dalam Pengeras Suara.
    ·    Sinyal Audio, Sinyal Frekuensi audio dalam bentuk elektronik atau sesudah diubah menjadi Suara.
    ·   Televisi Definisi Tinggi, Suatu sistem video yang sekitar dua kali lebih besar dari Resolusi horizontal dan vertikal televisi NTSC konvensional dan ditampilkan dalam perbandingan aspek 16:9. Lihat: NTSC, Perbandingan Aspek, Resolusi
    ·    Tuner (Radio/Penala), Piranti yang menala, atau memilih, stasiun radio atau televisi dari sinyal siaran yang diterima pada antena terestrial, melalui kabel atau satelit.
    ·    Umpan Balik, Dalam Amplifier: kebiasaan menghubungkan (mengumpan balik) sebagian sinyal keluaran ke sinyal masukan agar dapat dibandingkan ke sinyal masukan dan kesalahan diperbaiki. Sinyal harus terbalik (umpan balik negatif) untuk mencegah osilasi/guncangan, atau gaungan yang sangat nyaring dan tidak terkendali (umpan balik positif). Umpan-balk positif kadang-kadang dialami pada sistem Pengeras Suara di muka umum yang mengeluarkan bunyi denging atau Gaung apabila terlalu banyak bunyi Suara kuat yang tertangkap oleh mikrofon.
    ·    Video Komponen, Sinyal video terdiri atas tiga komponen: merah/hijau/biru (RGB) atau metode Perbedaan Warna yang memiliki satu dari beberapa nama berikut: Y,U,V atau Y, Pb, Pr atau Y, B-Y, R-Y. Yang disebut terakhir adalah metode penyimpanan video pada DVD dan koneksi komponen adalah pilihan cara untuk mengkomunikasikan informasi video ke layar tampilan. Kabel hijau, biru dan merah dapat diputus dalam salah astu steker, RCA atau BNC. Lihat: Chrominance [Krominansi], Luminance [Luminansi], RCA, S-Video, BNC.
    ·   Video Komposit, Sinyal video di mana sinyal Krominansi dan Luminansi dipadukan berikut siknronisasi sinyal. Ini biasanya menggunakan kabel, tampak seperti kabel audio kuning berikut konektor RCA. Ini adalah bentuk video paling mendasar yang bisa ditemukan pada nyaris semua TV, VCR, dsb. Lihat: Krominansi, Luminansi, RCA, S-Video, Video Komponen.
    ·    Video MPEG, MPEG-1 adalah algoritma Kompresi data untuk video kualitas rendah, seperti CD Video. MPEG-2 digunakan untuk DVD dan HDTV. Lihat:
    ·    Volt, Lihat Voltase
    ·    Voltase, Perbedaan potensi listrik diukur dalam Volt.
    ·    Volume, Audio: bisa diartikan, Kenyaringan Suara dan kontrol yang memungkinkan kita meragamkannya. Pengeras suara: Ukuran kubik ruang dalam selubung Pengeras Suara.
    ·    Watt, Unit Dasar untuk Daya listrik atau Akustik. Lihat: Daya
    ·    Wattage, Besarnya Daya listrik dinyatakan dalam Watt. Lihat: Daya.

    Sumber : http://audiorakitan.com 

No comments:

Post a Comment