Selamat Datang

Semoga blog ini menjadi wadah sharing & kreatifitas siswa/siswi SMK Negeri 1 Banjar dan untuk yang ingin blognya ditampilkan, kirimkan Nama, Kelas dan Alamat Blog ke Email : indra.smkn1banjar@gmail.com/ 6562752654200023

SMK Nesaba

Wednesday, 3 June 2015

Apa yang harus saya lakukan setelah Lulus ?

Anda malu hanya lulus SMP? anda cukup lulus SMA/STM/SMK? anda bangga lulus kuliah? Anda kesulitan mencari pekerjaan karena hanya lulusan SMP? anda merasa puas dengan pekerjaan sesuai bidang jurusan anda di STM? anda malu bekerja tidak sesuai dengan jurusan mata kuliah anda?.
   Dan seribu macam pertanyaan lain yang "mungkin" berkecamuk di otak anda saat ini, terutama bagi yang baru merasakan kelulusannya. Apa yang harus dilakukan?
   Data kelulusan dari jenjang SMA/ SMK pada tahun 2013 adalah 1.573.036, adalah angka yang luar biasa masuk dalam usia kerja meskipun sebagian melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya ( masuk perguruan tinggi). Saya tidak akan membahas angka angka tersebut tetapi kembali mempertanyakan apa yang harus dilakukan setelah lulus sekolah?
  Banyak mengambil pilihan untuk memutuskan mencari pekerjaan dan sebagian memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Dengan jumlah lulusan yang begitu besar kemana kita mencari bagian pekerjaan? yang tentunya kompetisi penerimaan pekerja sangat luar biasa berat, karena jumlah tenaga kerja yang di butuhkan tidak sebanding dengan jumlah usia kerja baru.
   Kadang memang pada waktu masih di bangku belajar kita tidak berfikir sejauh itu, bahkan melihatnya lebih mudah atau ah itu masalah nanti setelah lulus baru di fikir. Tapi realitanya setelah kita bukan lagi menjadi pelajar dan kembali ke lingkungan umum akan masuk yang namanya fase "kebingungan" saya mau melakukan apa?
   Sebagian besar pastinya masuk dan menjadi anggota  keluarga besar pengangguran, dalam kurun waktu lama maupun hanya sebentar. Disaat itulah ujian pertama dalam hidup bagaimana kita menentukan sikap, terus menjadi pengangguran? atau cepat cepat mencari solusi untuk masa depan?
   Semuanya memang tidak mudah, tidak semudah teori yang kemarin masih kita gembor gemborkan, saya ingin jadi ini jadi itu pingin ini pingin itu, caranya begini caranya begitu.
   Saya kira tidak semudah membalikkan telapak tangan, semuanya butuh perjuangan untuk menemukan jalan terbaik, kecuali bagi mereka yang sudah disediakan fasilitas untuk masa depan yang baik, karena faktor orang tua yang terlanjur kaya misalnya, meskipun itupun belum jaminan untuk masa depan namun tingkat kekhawatiran akan kecil untuk saat ini.
   Saya akan berbagi solusi terbaik menurut saya untuk hal ini, yang utama adalah cepat-cepatlah lakukan " sesuatu", jangan terlalu berlama lama menikmati kebebasan setelah keluar dari "penjara" sekolah. Karena hakekatnya pendidikan yang utama itu adalah kehidupan itu sendiri, jika beberapa hari lalu masih menikmati kemeriahan sekolah dengan mempelajari teorinya maka lakukan prakteknya sekarang. 
   Dimana kita melakukan prakteknya? ya di sini dikehidupan bermasyarakat. Anda pasti malu sebagai lulusan anak sekolah harus bekerja yang tidak keren?. Terus seperti apakah kerja yang keren itu?
   Yang tidak berat tapi gajinya besar bukan? Hilangkan stigma semacam itu, bahwa saya harus bekerja ditempat yang bagus, yang enak, yang gajinya besar. karena tidak ada lembaga yang menyediakan pekerjaan semacam itu kepada anda. Percayalah.
   Semua harus memulai dari yang terbawah, seperti membangun sebuah pondasi bangunan, bahwa kekuatan utama perjuangan adalah kekuatan dari pondasinya. Bagaimana cara membangun pondasi yang kuat? salah satunya dengan semangat, dedikasi dan punya arah.
   Menggunakan peluang sebesar-besarnya yang terbuka pada saat ini adalah yang terpenting, apakah berhak memilih peluang? Kenapa tidak? selama peluang yang datang terbuka bertubi tubi dan banyak pilihan? anda tinggal menyortir mempelajari satu persatu dan menetapkan pilihan di hati.
   Sayangnya dengan jumlah angka lulusan yang sangat tinggi seperti di jelaskan di atas tadi maka peluang anda akan mengecil, dan butuh perjuangan keras dalam sebuah persaingan berat untuk mengisi sebuah lowongan pekerjaan.
   Apakah perlu menunggu peluang jenis pekerjaan yang anda idamkan? perlu di sadari bahwa pekerjaan yang anda idamkan rata-rata diidamkan oleh pencari kerja lain. Rasa egois untuk menetapkan saya harus bekerja pada pekerjaan yang saya idamkan tentunya kurang bijak karena waktu terus berjalan dan seharusnya cepat melakukan "sesuatu" meskipun bersifat sementara bagi anda dan itu bukan idaman.
   Realitanya kita tidak perlu malu melakukan pekerjaan apapun selama itu pekerjaan baik, selama pekerjaan itu bisa memberikan trigger positif bagi otak kita. Kalaupun waktu memaksakan kita menjadi seorang kuli bangunan, penjaga toko, pembantu, bahkan menjadi TKI kenapa tidak? toh banyak hal positif yang kita dapatkan dari pekerjaan tersebut. Kenyataannya banyak saudara dan kawan kita bisa sukses memulai dari pekerjaan tersebut.
Apa yang harus saya lakukan setelah lulus sekolah?
   Apakah anda ingin langsung menjadi seorang manager? maka solusinya baca terus posting posting perjalanan hidup saya di blog pribadi saya ini.
   Atau memulai dengan membangun dari yang terbawah, menata pondasi yang kuat agar kokoh menopang keinginan dan cita cita tinggi kita, atau tidak perlu memikirkan dan berbuat apapun karena hidup telah digariskan? Setia menunggu nasib "baik"?
   Kata kata bijak tertulis: " Hari kerja seorang pemalas adalah besok, hari liburnya hari ini"
 
Sumber : http://www.abiroyen.com/2014/06/apa-yang-harus-saya-lakukan-setelah-lulus-sekolah.html

No comments:

Post a Comment