Dan seribu macam
pertanyaan lain yang "mungkin" berkecamuk di otak anda saat ini,
terutama bagi yang baru merasakan kelulusannya. Apa yang harus
dilakukan?
Data kelulusan dari
jenjang SMA/ SMK pada tahun 2013 adalah 1.573.036, adalah angka yang
luar biasa masuk dalam usia kerja meskipun sebagian melanjutkan
pendidikan ke jenjang selanjutnya ( masuk perguruan tinggi). Saya tidak
akan membahas angka angka tersebut tetapi kembali mempertanyakan apa
yang harus dilakukan setelah lulus sekolah?
Banyak mengambil
pilihan untuk memutuskan mencari pekerjaan dan sebagian memutuskan untuk
melanjutkan kuliah. Dengan jumlah lulusan yang begitu besar kemana kita
mencari bagian pekerjaan? yang tentunya kompetisi penerimaan pekerja
sangat luar biasa berat, karena jumlah tenaga kerja yang di butuhkan
tidak sebanding dengan jumlah usia kerja baru.
Kadang memang pada
waktu masih di bangku belajar kita tidak berfikir sejauh itu, bahkan
melihatnya lebih mudah atau ah itu masalah nanti setelah lulus baru di
fikir. Tapi realitanya setelah kita bukan lagi menjadi pelajar dan
kembali ke lingkungan umum akan masuk yang namanya fase "kebingungan"
saya mau melakukan apa?
Sebagian besar
pastinya masuk dan menjadi anggota keluarga besar pengangguran, dalam
kurun waktu lama maupun hanya sebentar. Disaat itulah ujian pertama
dalam hidup bagaimana kita menentukan sikap, terus menjadi pengangguran?
atau cepat cepat mencari solusi untuk masa depan?
Semuanya memang tidak
mudah, tidak semudah teori yang kemarin masih kita gembor gemborkan,
saya ingin jadi ini jadi itu pingin ini pingin itu, caranya begini
caranya begitu.
Saya kira tidak
semudah membalikkan telapak tangan, semuanya butuh perjuangan untuk
menemukan jalan terbaik, kecuali bagi mereka yang sudah disediakan
fasilitas untuk masa depan yang baik, karena faktor orang tua yang
terlanjur kaya misalnya, meskipun itupun belum jaminan untuk masa depan
namun tingkat kekhawatiran akan kecil untuk saat ini.
Saya akan berbagi
solusi terbaik menurut saya untuk hal ini, yang utama adalah
cepat-cepatlah lakukan " sesuatu", jangan terlalu berlama lama menikmati
kebebasan setelah keluar dari "penjara" sekolah. Karena hakekatnya
pendidikan yang utama itu adalah kehidupan itu sendiri, jika beberapa
hari lalu masih menikmati kemeriahan sekolah dengan mempelajari teorinya
maka lakukan prakteknya sekarang.
Dimana kita melakukan
prakteknya? ya di sini dikehidupan bermasyarakat. Anda pasti malu
sebagai lulusan anak sekolah harus bekerja yang tidak keren?. Terus
seperti apakah kerja yang keren itu?
Yang tidak berat tapi
gajinya besar bukan? Hilangkan stigma semacam itu, bahwa saya harus
bekerja ditempat yang bagus, yang enak, yang gajinya besar. karena tidak
ada lembaga yang menyediakan pekerjaan semacam itu kepada anda.
Percayalah.
Semua harus memulai
dari yang terbawah, seperti membangun sebuah pondasi bangunan, bahwa
kekuatan utama perjuangan adalah kekuatan dari pondasinya. Bagaimana
cara membangun pondasi yang kuat? salah satunya dengan semangat,
dedikasi dan punya arah.
Menggunakan peluang
sebesar-besarnya yang terbuka pada saat ini adalah yang terpenting,
apakah berhak memilih peluang? Kenapa tidak? selama peluang yang datang
terbuka bertubi tubi dan banyak pilihan? anda tinggal menyortir
mempelajari satu persatu dan menetapkan pilihan di hati.
Sayangnya dengan
jumlah angka lulusan yang sangat tinggi seperti di jelaskan di atas tadi
maka peluang anda akan mengecil, dan butuh perjuangan keras dalam
sebuah persaingan berat untuk mengisi sebuah lowongan pekerjaan.
Apakah perlu menunggu
peluang jenis pekerjaan yang anda idamkan? perlu di sadari bahwa
pekerjaan yang anda idamkan rata-rata diidamkan oleh pencari kerja lain.
Rasa egois untuk menetapkan saya harus bekerja pada pekerjaan yang saya
idamkan tentunya kurang bijak karena waktu terus berjalan dan
seharusnya cepat melakukan "sesuatu" meskipun bersifat sementara bagi
anda dan itu bukan idaman.
Realitanya kita tidak
perlu malu melakukan pekerjaan apapun selama itu pekerjaan baik, selama
pekerjaan itu bisa memberikan trigger positif bagi otak kita. Kalaupun
waktu memaksakan kita menjadi seorang kuli bangunan, penjaga toko,
pembantu, bahkan menjadi TKI kenapa tidak? toh banyak hal positif yang
kita dapatkan dari pekerjaan tersebut. Kenyataannya banyak saudara dan
kawan kita bisa sukses memulai dari pekerjaan tersebut.
Apakah anda ingin
langsung menjadi seorang manager? maka solusinya baca terus posting
posting perjalanan hidup saya di blog pribadi saya ini.
Atau memulai dengan
membangun dari yang terbawah, menata pondasi yang kuat agar kokoh
menopang keinginan dan cita cita tinggi kita, atau tidak perlu
memikirkan dan berbuat apapun karena hidup telah digariskan? Setia
menunggu nasib "baik"?
Kata kata bijak tertulis: " Hari kerja seorang pemalas adalah besok, hari liburnya hari ini"
Sumber : http://www.abiroyen.com/2014/06/apa-yang-harus-saya-lakukan-setelah-lulus-sekolah.html
No comments:
Post a Comment